Pengertian menopause
Menurut arti katanya, menopause berasal dari kata “men”
berarti bulan, “pause, pausis, paudo” berarti periode atau tanda berhenti,
sehingga menopause diartikan sebagai berhentinya secara definitif menstruasi.
Menopause secara teknis menunjukkan berhentinya
menstruasi, yang dihubungkan dengan berakhirnya fungsi ovarium secara gradual,
yang disebut klimakterium.
Menopause adalah suatu fase dari kehidupan seksual
wanita, dimana siklus menstruasi berhenti. Bagi seorang wanita, dengan
berhentinya menstruasi ini berarti berhentinya fungsi reproduksi (tidak dapat
hamil dan mempunyai anak), namun tidak berarti peranannya dalam melayani suami
di bidang kebutuhan seksual berhenti dengan sendirinya.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan
berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi.
Periode terjadinya menopause
Menopause dipacu oleh perubahan hormon dalam tubuh, yang
diawali dengan terkelupasnya pelapis rahim (endometrium) bersama dengan sedikit
darah, yang dipicu oleh kadar hormon progesteron yang rendah dalam tubuh. Pada
waktu yang sama hormon perangsang folikel (FSH= Foilicle Stimulating Hormone)
dan hormon lutein (Luteinizing Hormone) yang dihasilkan kelenjar hipofise
merangsang proses pematangan telur dalam ovarium. Keadaan ini kemudian
menghasilkan peningkatan kadar estrogen. Fase ini disebut fase pengelupasan.
Fase pengelupasan akan segera diikuti fase proliferasi
dimana kadar estrogen tinggi dan membuat endometrium mengalami penebalan.
Akhirnya kadar hormon perangsang folikel dan hormon lutein mencapai puncaknya
dan terjadi pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi). Folikel tempat sel
telur dilepaskan akan membentuk sebuah kelenjar yang disebut corpus luteum yang
menghasilkan progesteron, yang akan membuat kelenjar endometrium mengalami fase
sekresi sebagai persiapan bila terjadi perubahan, sehingga siap untuk suatu
kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi, kadar estrogen menurun, corpus luteum
mengalami degenerasi dan kadar progesteronpun menurun.
Wanita dilahirkan dengan sejumlah besar sel telur yang
secara bertahap akan habis terpakai. Ovarium tidak mampu membuat sel telur
baru, sehingga begitu sel telur yang dimiliki sejak lahir habis, maka ovulasi
akan berhenti sama sekali. Jadi terdapat semacam kekurangan hormon yang
menyebabkan sebagian besar masalah yang terjadi di sekitar menopause, yang
berkembang sesudahnya.
Ada tiga macam hormon penting yang diproduksi oleh
ovarium, yaitu estrogen, progesteron, dan testosteron, dimana setelah mencapai
menopause hormon-hormon ini tidak diproduksi.
Sejumlah perubahan fisik menandai masa dewasa tengah, beberapa perubahan mulai tampak lebih awal diusia 30 tahun, tetapi pada beberapa titik / bagian diusia 40 tahun, menurunnya perkembangan fisik menunjukkan bahwa masa dewasa tengah telah datang. Melihat dan mendengar adalah dua perubahan yang paling menyusahkan dan paling tampak dalam masa dewasa tengah. Daya akomodasi mata, kemampuan untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina mengalami penurunan paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun. Khususnya, individu pada usia tengah baya mulai mengalami kesulitan melihat obyek-obyek yang dekat.
Mengenai terjadinya menopause, tidak ada batasan umur
yang pasti. Sesungguhnya setiap wanita mengalaminya pada umur tertentu, setelah
masa kesempurnaan berakhir. Sehubungan dengan itu para ahli memberikan batasan
umur pada wanita menopause berbeda-beda antara satu dengan yang lain, karena
ditinjau dari sudut yang berbeda pula.
Ada yang berpendapat, pada umumnya wanita Indonesia mengalami
menopause di usia 45-55 tahun. Ada juga yang menyatakan bahwa sebagian besar
wanita, menopause terjadi pada umur antara 45-55 tahun. Meskipun begitu ada beberapa
wanita yang mengalami menstruasi terakhir sebelum umur 45 tahun, tetapi ada
pula wanita yang sesudah berumur 57 tahun baru mendapatkan menstruasi terakhir.
Menurut pendapat ahli yang lain, menopause terjadi
ditengah masa klimakterium, yaitu suatu masa yang dimulai pada akhir masa
reproduksi dan berakhir pada awal lanjut usia, yaitu usia 40-63 tahun. Pada
masa inilah menstruasi yang merupakan salah satu tanda kewanitaan seseorang dan
cerminan dari kapasitas reproduksi wanita secara berangsur-angsur mulai
berhenti.
Pendapat yang lain menjelaskan bahwa pada suatu saat akan tiba waktunya bagi sisa-sisa folikel sel telur yang berada pada indung telur untuk mulai menghilang. Saat ini tidaklah sama pada setiap wanita. Perubahan ini terjadi secara mendadak, antara umur 45 tahun dan 55 tahun. Ada transisi yang bertahap dari masa kegiatan indung telur yang tidak ada lagi, ketika wanita itu sudah mulai memasuki usia menopause.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa periode
terjadinya menopause ketika persediaan sel telur habis, indung telur mulai
menghentikan produksi entrogen yang akibatnya haid tidak muncul lagi. Pada
wanita tersebut menginjak masa menopause, yang berarti berhentinya masa
kesuburannya. Dan dengan melihat batasan umur wanita menopause yang telah
disebutkan, dapat diambil kesimpulan batasan wanita akan mengalami menopause antara
umur 40 tahun sampai 55 tahun.
Pada masa menopause diikuti perubahan-perubahan baik
fisik maupun psikisnya. Untuk
mengetahui masa menopause sudah datang pada wanita, ada beberapa gejala yang
mendahului meskipun tidak semua wanita akan merasakan gejala-gejala ini.
Beberapa gejala
yang mengawali masa menopause, yaitu:
1. Berhentinya
menstruasi secara mendadak. Mulai terjadi pola haid yang tidak beraturan, haid
dapat berubah-ubah dari banyak menjadi sedikit tanpa pola tertentu pada wanita
yang berusia sekitar 45 tahun keatas.
2. Terjadinya
arus panas. Hal ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan pada vasomotor.
3. Rasa gelisah,
mudah tersinggung, ketegangan dan kecemasan, termasuk perasaan tertekan, sedih,
malas, emosi yang meluap, mudah marah, merasa tidak berdaya dan mudah menangis.
4.
Osteoporosis
(pengeroposan tulang).
5.
Pruritis,
merupakan istilah kedokteran untuk rasa gatal pada kulit di daerah vulva atau
alat kelamin.
1. Menstruasi yang tidak
lancar dan tidak teratur, yang datang lebih lambat atau lebih awal.
2. Kotoran, haid yang
keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit.
3. Muncul
gangguan-gangguan vasomotoris, yang berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh-pembuluh
darah.
4. Merasa pusing,
disertai sakit kepala terus menerus.
5. Keringat berlebih,
yaitu berkeringat yang tidak ada henti-hentinya.
6.
Neuralgia, yaitu gangguan atau sakit syaraf dan
lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala
menopause antara lain berhentinya menstruasi secara mendadak atau menstruasi
yang tidak lancar dan tidak teratur, terjadinya arus panas, merasa gelisah,
pusing, osteoporosis, pruritis, selalu berkeringat dan neuralgia.
Diambil dari : beberapa sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar