Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik
sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegence Quotient) dan EQ
(Emotional Quotient). Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan
musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya
dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di
sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan
nada-nada "miring". Tingkat kedisiplinan anak yang sering
mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang
mendengarkan musik.
Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan,
"Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi
manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa,
karakter, bahkan raga manusia".
Menurut Dr Kuei Pin Yeo,
orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar Doctor dalam bidang seni
permainan piano dari Manhattan School of Music, New York menjelaskan bahwa
mengenalkan musik pada anak sebaiknya dilakukan sejak dini, karena peran musik
sangat besar dalam menstimulasi pertumbuhan jaringan sel otak anak. Mengenalkan
musik pada anak bisa dimulai dengan mendengarkan musik, melibatkan pada
kegiatan-kegiatan bermusik. Baru setelah anak mampu memegang alat musik
sendiri, biarkan ia memainkan alat musik. Umumnya anak usia prasekolah (5-6
tahun) sudah dapat memainkan alat musik sendiri.
Dra Linda Primana MSi Psi,
menambahkan mengenalkan musik pada anak bukan hanya berpengaruh pada kecerdasan
saja melainkan juga dampak psikologisnya. Terlebih bila anak mampu memainkan
alat musik sendiri, akan menambah nilai positif baginya.
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari musik yakni
kecerdasan, maka anak harus aktif bermain dengan musik. Pada awalnya, yang
dipakai tidak harus alat musik yang sesungguhnya. Ia harus memiliki kesempatan
berpartisipasi dalam menyanyi, menari ( gerakan kreatif ), mendengarkan dan
memainkan alat musik. Kombinasi ini dinamakan keterampilan membuat musik secara
aktif.
Seperti dalam belajar berbicara, anak harus mendengar
suara orang bicara. Kemampuan berbahasanya tidak akan lengkap jika ia tidak
mendapat kesempatan berbicara dengan orang lain. Demikian pula dengan musik. Ia
harus punya kesempatan membuat musik secara aktif. Mendengar musik tanpa punya
kesempatan memproduksi musik sama saja mendengarkan bahasa tanpa punya
kesempatan berkomunikasi dengan orang lain.
Salah satu kegiatan bermusik yang paling mudah dan
mungkin pertama kali dilakukan anak adalah bernyanyi. Saat ini, karena
kesibukan orang tua pada masa kini dan sejalan dengan berkembangnya, industri
musik membuat musical play ( kegiatan
bermasin yang melibatkan musik ) dan bernyanyi, dilupakan dan digantikan dengan
CD yang berisi dentuman energik drum dan lagu-lagu anak yang lucu.
"Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik
memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony",
demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam suatu ceramah musik. "Beat
mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony
mempengaruhi roh". Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi
tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun
pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang
dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan
"head banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama
music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang
memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng.
Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah
untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat
mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita
menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang
membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak
digunakan harmony yang membawa roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di
dalam meditasi, manusia mendengar harmony dari suara-suara alam
disekelilingnya. "Musik yang baik bagi kehidupan manusia adalah musik yang
seimbang antara beat, ritme, dan harmony".
Musik dapat menjadikan anak pintar terutama di bidang
logika matematika dan bahasa. Keindahan musik adalah kata-kata yang menyatu
dengan nada, sehingga anak memiliki keinginan yang kuat untuk bergabung di
dalamnya dan tanpa disadari anak turut berdendang dengan kata-katanya
sendiri misalnya dengan menyanyikan ba..ba..ba..ba..ba,
mengetuk-ngetukkan atau menjentik-jentikan jari-jari tangan atau
mengangguk-anggukkan kepala setiap kali mendengar irama musik dan sebagainya.
Tapi keinginan untuk mengikuti lagu yang ia dengar, akan mendorongnya untuk
berlatih terus menerus.
Musik juga dapat membantu anak yang kurang pandai
berbicara untuk menyalurkan perasaan dan emosi yang terpendam. Bermain musik
dapat memicu kepintaran kinestetis atau kepintaran gerak tubuh dan mengurangi
stress anak. Jadi bila anak sedang suntuk atau kesal, dengan bermain musik atau
mendengar musik beberapa menit, pasti akan menyegarkan otak si anak.
Musik mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak
dan bisa membuat anak pintar bersosialisasi. Musik dapat mengoptimalkan
perkembangan intelektual anak dan musik juga bisa membuat anak jadi cerdas
sekaligus kreatif, musik juga dapat membangun rasa percaya diri dan
kemandirian. Dengan musik anak akan
peka terhadap lingkungannya, karena di dalam musik ada bagiannya masing-masing,
seperti musik pop, dangdut, jazz, klasik, ataupun rock. Tidak hanya itu, jika
seluruh fungsi anggota tubuh dirangsang dengan cara bermusik maka akan menjadikan
anak lebih disiplin dan cepat tanggap.
Ciri anak yang memiliki percaya diri yang tinggi adalah menyukai tantangan baru, mandiri, mengambil tanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka, serta memiliki percaya diri serta rasa bangga pada kemampuan yang mereka miliki. Belajar musik dapat membantu anak menjadi percaya diri dan matang. Saat anak-anak tampil di depan penonton , guru, keluarga, orangtua, dan teman-teman akan membangun rasa percaya diri mereka.
Memainkan alat musik juga akan memunculkan ekspresi diri dan kreativitas. Kemampuan mengekspresikan diri, kelak akan membuka pintu kesempatan yang luar biasa bagi masa depannya.
Ciri anak yang memiliki percaya diri yang tinggi adalah menyukai tantangan baru, mandiri, mengambil tanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka, serta memiliki percaya diri serta rasa bangga pada kemampuan yang mereka miliki. Belajar musik dapat membantu anak menjadi percaya diri dan matang. Saat anak-anak tampil di depan penonton , guru, keluarga, orangtua, dan teman-teman akan membangun rasa percaya diri mereka.
Memainkan alat musik juga akan memunculkan ekspresi diri dan kreativitas. Kemampuan mengekspresikan diri, kelak akan membuka pintu kesempatan yang luar biasa bagi masa depannya.
Musik klasik sangat bagus untuk mengembangkan imajinasi
kreatif anak; membangun perasaan pada anak memberi banyak pengalaman seni
kreatif. Contohnya, menari, menggambar sesuai dengan irama musik yang didengar
oleh anak. Musik dapat menentukan suasana hati yang menggairahkan anak untuk
membuat sesuatu
Selain itu, musik dapat meningkatkan perkembangan
motoriknya, termasuk upaya anak saat belajar merangkak, berjalan, melompat dan
lari.
wah bener juga tuh, hehe bagus gan bisa buat tugas kuliah :D
BalasHapusFakta Penting Mengenai Anak Kedua
jadi musik ada pengaruhnya juga ya
BalasHapusumpan ikan kerapu
ternyata musik sangat berpengaruh kepada tubuh juga ya...
BalasHapuspajak
termasuk musik dangdut juga berarti . hheu
BalasHapusMadian
keren juga yaa, dapat mempengaruhi perkembangan IQ anak
BalasHapusRagam Tarian Orang Blora
perlu di coba nihh. :D thanks for information
BalasHapusBy: gambar topeng