Kamis, 02 Agustus 2012

Pengaruh Musik pada Anak



Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegence Quotient) dan EQ (Emotional Quotient). Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada "miring". Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik.



Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, "Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia".

Menurut Dr Kuei Pin Yeo, orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar Doctor dalam bidang seni permainan piano dari Manhattan School of Music, New York menjelaskan bahwa mengenalkan musik pada anak sebaiknya dilakukan sejak dini, karena peran musik sangat besar dalam menstimulasi pertumbuhan jaringan sel otak anak. Mengenalkan musik pada anak bisa dimulai dengan mendengarkan musik, melibatkan pada kegiatan-kegiatan bermusik. Baru setelah anak mampu memegang alat musik sendiri, biarkan ia memainkan alat musik. Umumnya anak usia prasekolah (5-6 tahun) sudah dapat memainkan alat musik sendiri.     

Dra Linda Primana MSi Psi, menambahkan mengenalkan musik pada anak bukan hanya berpengaruh pada kecerdasan saja melainkan juga dampak psikologisnya. Terlebih bila anak mampu memainkan alat musik sendiri, akan menambah nilai positif baginya.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari musik yakni kecerdasan, maka anak harus aktif bermain dengan musik. Pada awalnya, yang dipakai tidak harus alat musik yang sesungguhnya. Ia harus memiliki kesempatan berpartisipasi dalam menyanyi, menari ( gerakan kreatif ), mendengarkan dan memainkan alat musik. Kombinasi ini dinamakan keterampilan membuat musik secara aktif.

Seperti dalam belajar berbicara, anak harus mendengar suara orang bicara. Kemampuan berbahasanya tidak akan lengkap jika ia tidak mendapat kesempatan berbicara dengan orang lain. Demikian pula dengan musik. Ia harus punya kesempatan membuat musik secara aktif. Mendengar musik tanpa punya kesempatan memproduksi musik sama saja mendengarkan bahasa tanpa punya kesempatan berkomunikasi dengan orang lain.

Salah satu kegiatan bermusik yang paling mudah dan mungkin pertama kali dilakukan anak adalah bernyanyi. Saat ini, karena kesibukan orang tua pada masa kini dan sejalan dengan berkembangnya, industri musik membuat  musical play ( kegiatan bermasin yang melibatkan musik ) dan bernyanyi, dilupakan dan digantikan dengan CD yang berisi dentuman energik drum dan lagu-lagu anak yang lucu.

"Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony", demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam suatu ceramah musik. "Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh". Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar harmony dari suara-suara alam disekelilingnya. "Musik yang baik bagi kehidupan manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan harmony".

Musik dapat menjadikan anak pintar terutama di bidang logika matematika dan bahasa. Keindahan musik adalah kata-kata yang menyatu dengan nada, sehingga anak memiliki keinginan yang kuat untuk bergabung di dalamnya dan tanpa disadari anak turut ber­dendang dengan kata-katanya sendiri  misalnya dengan menyanyikan ba..ba..ba..ba..ba, mengetuk-ngetukkan atau menjentik-jentikan jari-jari tangan atau mengangguk-anggukkan kepala setiap kali mendengar irama musik dan sebagainya. Tapi keinginan untuk mengikuti lagu yang ia dengar, akan mendorongnya untuk berlatih terus menerus.

Musik juga dapat mem­bantu anak yang kurang pandai berbicara untuk menyalurkan perasaan dan emosi yang terpendam. Bermain musik dapat memicu kepintaran kinestetis atau kepintaran gerak tubuh dan mengurangi stress anak. Jadi bila anak sedang suntuk atau kesal, dengan bermain musik atau mendengar musik beberapa menit, pasti akan menyegarkan otak si anak.

Musik mampu mempenga­ruhi perkembangan intelektual anak dan bisa membuat anak pintar bersosialisasi. Musik dapat mengoptimal­kan perkembangan intelektual anak dan musik juga bisa membuat anak jadi cerdas sekaligus kreatif, musik juga dapat membangun rasa percaya diri dan kemandirian. Dengan musik anak akan peka terhadap lingkungannya, karena di dalam musik ada bagiannya masing-masing, seperti musik pop, dangdut, jazz, klasik, ataupun rock. Tidak hanya itu, jika seluruh fungsi anggota tubuh dirangsang dengan cara bermusik maka akan menjadikan anak lebih disiplin dan cepat tanggap.


Ciri anak yang memiliki percaya diri yang tinggi adalah menyukai tantangan baru, mandiri, mengambil tanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka, serta memiliki percaya diri serta rasa bangga pada kemampuan yang mereka miliki. Belajar musik dapat membantu anak menjadi percaya diri dan matang. Saat anak-anak tampil di depan penonton , guru, keluarga, orangtua, dan teman-teman akan membangun rasa percaya diri mereka.

Memainkan alat musik juga akan memunculkan ekspresi diri dan kreativitas. Kemampuan mengekspresikan diri, kelak akan membuka pintu kesempatan yang luar biasa bagi masa depannya.   
Musik klasik sangat bagus untuk mengembangkan ima­jinasi kreatif anak; membangun perasaan pada anak memberi banyak pengalaman seni kreatif. Contohnya, menari, meng­gambar sesuai dengan irama musik yang didengar oleh anak. Musik dapat menentukan suasana hati yang meng­gairah­kan anak untuk membuat sesuatu
Selain itu, musik dapat meningkatkan perkembangan motoriknya, termasuk upaya anak saat belajar merangkak, berjalan, melompat dan lari.

Wulaningrum Wibisono, S.Psi mengatakan, "Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengarkan musik dan bernyanyi".

6 komentar: