Dalam era globalisasi, diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas agar mampu bersaing. Untuk mendapatkannya harus
dimulai sejak dini, tidak hanya dalam pertumbuhan fisik saja tetapi
juga dalam perkembangan mental, social dan emosional. Sehingga kelak
akan menjadi manusia yang mempunyai kecerdasan intelektual (IQ),
kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan social (SQ) dan kecerdasan mental
spiritual yang tinggi. Bila sejak awal sudah didapatkan bibit-bibit yang
baik dan diberikan lingkungan yang baik, diharapkan tumbuh kembang anak
akan optimal seperti yang diharapkan.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa, kreativitas, social, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini kemampuan berbahasa, kreativitas, social, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
1. Gerakan motorik kasar ( pergerakan dan sikap tubuh )
2. Gerakan motorik halus ( menggambar, memegang suatu benda )
3. Bahasa ( kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara spontan )
4. Kepribadian/tingkah laku ( bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya )
2. Gerakan motorik halus ( menggambar, memegang suatu benda )
3. Bahasa ( kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara spontan )
4. Kepribadian/tingkah laku ( bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya )
*Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum dibagi menjadi 3 kebutuhan dasar, yaitu :
1. Kebutuhan fisik-biomedia (“ASUH”)
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (“ASIH”)
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (“ASAH”)
1. Kebutuhan fisik-biomedia (“ASUH”)
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (“ASIH”)
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (“ASAH”)
*Cara mengembangkan kemandirian dan kreativitas anak :
1. Sikap orang tua : demokratik
2. Mau mendengarkan dan menghargai pikiran anak
3. Mendorong anak berani mengemukakan pendapat
4. Tidak memotong pembicaraan anak
5. Tidak memaksa : pendapat orang tua paling benar
6. Tidak melecehkan pendapat anak, mendikte
7. Tidak mengancam atau menghukum–> koreksi, beri contoh, ajak berpikir
8. Biarkan mereka memperbaiki pendapatnya
9. Mendorong keberanian mengekspresikan ide untuk membuat/melakukan sesuatu
10. Mendorong kemandirian untk melakukan sesuatu, menghargai usaha yang telah dicapainya
Asal: TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI/ORANG LAIN
11. Memberikan pujian untuk prestasi sekecil apapun
12. Jangan men-judge anak dengan kata-kata yang bersifat negative
13. Merangsang mengamati/mempertanyakan benda/kejadian sekeliling
14. Jangan menolak atau menghentikan rasa ingin tahu anak
15. Biarkan berkhayal, merenung, berpikir, mewujudkan gagasan dengan cara masing-masing
1. Sikap orang tua : demokratik
2. Mau mendengarkan dan menghargai pikiran anak
3. Mendorong anak berani mengemukakan pendapat
4. Tidak memotong pembicaraan anak
5. Tidak memaksa : pendapat orang tua paling benar
6. Tidak melecehkan pendapat anak, mendikte
7. Tidak mengancam atau menghukum–> koreksi, beri contoh, ajak berpikir
8. Biarkan mereka memperbaiki pendapatnya
9. Mendorong keberanian mengekspresikan ide untuk membuat/melakukan sesuatu
10. Mendorong kemandirian untk melakukan sesuatu, menghargai usaha yang telah dicapainya
Asal: TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI/ORANG LAIN
11. Memberikan pujian untuk prestasi sekecil apapun
12. Jangan men-judge anak dengan kata-kata yang bersifat negative
13. Merangsang mengamati/mempertanyakan benda/kejadian sekeliling
14. Jangan menolak atau menghentikan rasa ingin tahu anak
15. Biarkan berkhayal, merenung, berpikir, mewujudkan gagasan dengan cara masing-masing
*Sumber :
Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Dalam L Gde Ranuh, editor Tumbuh kembang anak. EGC:1998; h. 1-39
Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Dalam L Gde Ranuh, editor Tumbuh kembang anak. EGC:1998; h. 1-39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar