Kamis, 01 Desember 2011

Perilaku Asertif

Asertif adalah suatu ciri kepribadian interpersonal dimana orang yang memilikinya mampu menyatakan pendapatnya, idenya, kekritisannya dan perasaannya dengan cara yang tidak menyakiti hati orang lain.


Perbedaan antara perilaku yang agresif, asertif dan non asertif.

Agresif berarti :
  • Mempertahankan hak sendiri sehingga melanggar hak-hak orang lain.
  • Mengabaikan dan menolak kepercayaan, opini, perasaan, keinginan, emosi, sikap, data, informasi atau keterlibatan dari orang lain.
  • Mengekspresikan atau menuntut perhatian terhadap pendapat, kebutuhan atau perasaan dengan cara yang tidak tepat. 

 Asertif berarti :
  • Mempertahankan hak sendiri akan tetapi tidak sampai mengabaikan atau mengancam hak orang lain. 
  • Melibatkan perasaan dan kepercayaan orang lain sebagai bagian dari interaksi dengan mereka. 
  • Mengekspresikan perasaan dan kepercayaan sendiri dengan cara yang terbuka, langsung, jujur dan tepat. 


Non asertif berarti :
  • Mengabaikan hak diri sendiri, gagal untuk mempertahankan hanya, dan membiarkan orang lain mengabaikan haknya. 
  • Memaafkan atau `memadamkan` ide, perasaan, sikap, kepercayaan atau informasi diri sendiri.  
  • Menghindar dari pengekspresian perasaan atau kebutuhan diri sendiri pada situasi di mana justru diharapkan untuk itu.
Asertif yang efektif melibatkan apa yang disebut sebagai ‘I messages’ yaitu diri sendirilah yang harus bertanggung jawab terhadap perasaannya, menyatakan reaksi terhadap apa yang dilakukan orang lain.
Misalnya : daripada berkata,”‘Berani sekali Anda memotong pembicaraan saya...”, seorang yang asertif akan berkata, ”Saya merasa terganggu bila Anda memotong pembicaraan saya...” 

Konsekuensi positif:
  • Membuat lebih mudah memberi dan menerima pujian. Hak diri sendiri  dihargai karena  menghargai hak orang lain. 
  • Dapat menghindarkan diri dari orang yang menginginkan pertolongan yang tidak masuk akal.  
  • Dapat mengatasi gangguan yang kecil dan mencegahnya untuk menjadi konflik.  
  • Menjadi seseorang yang independen yang berperan dalam perasaan, waktu dan akal.  
  • Menjadi diri sendiri, percaya dalam menghadapi orang lain. 

 Konsekuensi negatif:
  • Kehidupan seseorang yang asertif tidak selalu berjalan mulus. 
  • Seringkali dipandang sebagai orang yang kasar atau kurang sopan. 
  • Bagaimana kita menyuarakan pendapat kita dapat dianggap mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu.

1 komentar:

  1. Enak kalo punya temen kaya sifat ini ya. Salam kenal ya saya mea owner dari mea hijab

    BalasHapus