Kamis, 18 Oktober 2012

Jika Panggilan Tak Kunjung Datang


"Menunggu pekerjaan itu ibarat menunggu jodoh". Asosiasi inilah yang kerap diutarakan oleh sejumlah orang. Perjuangan menunggu panggilan pekerjaan memang terasa berat. Ada yang sudah menyebarkan surat lamaran ke berbagai perusahaan, tetapi tidak ada satu pun yang merespon. Ada pula yang melalui tahap wawancara berulang kali, tetapi pekerjaan belum juga diraih.



Kecemasan dalam setiap penantian memang acapkali menimbulkan pertanyaan, "Mengapa saya belum mendapat panggilan?". Agar tidak larut dalam penantian yang sia-sia, Anda perlu mengevaluasi diri dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.

Memperbaiki berkas
Telaah kembali surat lamaran beserta lampiran yang disebar, apakah sudah efisien dan mampu merepresentatifkan kapabilitas Anda. Untuk industri kreatif, tak jarang lebih tertarik dengan tampilan daftar riwayat hidup ( curriculum vitae / CV ) yang kreatif dan unik dengan konten yang jelas. Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai tips dan trik membuat CV ya g ideal.

Memperluas pengetahuan
Para fresh graduate seringkali merasa tidak percaya diri saat menghadapi wawancara dan bersaing dengan pelamar lain yang lebih berpengalaman. Namun, hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan kemampuan kognitif. Perdalam kembali informasi mengenai profil dan reputasi perusahaan, serta gambaran umum dari posisi yang dilamar.

Pengetahuan lain yang tidak boleh dilewatkan adalah mengenai informasi terkini yang sedang berkembang. Manfaatkanlah teknologi agar semakin mudah memperoleh informasi. Kuasai pula isu-isu yang berkaitan dengan industri atau posisi yang dilamar untuk mengasah kemampuan analisis Anda.

Mengontrol ucapan
Sebagian perusahaan antipati terhadap pelamar yang mengatakan hal buruk tentang tempat kerja atau atasan sebelumnya. Jika memang mengalami ketidaknyamanan, utarakanlah secara diplomatis tanpa harus memaparkan keburukan.

Menjaga perilaku di dunia maya
Seiring maraknya penggunaan jejaring sosial, jagalah perilaku saat beraktivitas di internet. Sebuah situs karier belum lama memaparkan bahwa 29 persen karyawan personalia mempertimbangkan kualitas pelamar berdasarkan representasi dalam jejaring sosial. Hindari tampilan foto-foto tidak beretika, konten yang mengumbar kata-kata kasar dan merendahkan martabat orang lain. 

Setelah mengevaluasi diri, semoga penantian Anda tidaklah sia-sia.

Sumber : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar