Jumat, 12 Oktober 2012

Mama, Kita Belajar Yuk...


Orangtua mana yang tidak senang mendengar anaknya berkata demikian. Tidak sedikit orangtua yang mengeluhkan betapa sulitnya mengajak si buah hati belajar. Entah karena faktor lingkungan, psikologis, ataupun faktor lainnya, si anak akan mencari alasan untuk menghindari seruan belajar orangtuanya.


Bila si anak sulit diajak belajar, Anda jangan langsung memarahinya dan memaksanya. Segala sesuatu yang dikerjakan secara terpaksa tidak akan mendapatkan hasil maksimal. Coba pelajari dengan saksama penyebab timbulnya rasa malas dalam belajar, sebab pada dasarnya setiap insan adalah pembelajar. Berikanlah stimulasi yang benar agar anak menyadari bahwa belajar itu penting dan menyenangkan.

Kedepankanlah nilai-nilai cinta pada buah hati. Kasih sayang yang diberikan akan membangkitkan rasa nyaman, termasuk bila diajak belajar. Nilai cinta tersebut dapat diungkapkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan seputar pengalaman menarik di sekolah, misalnya bertanya mengenai teman sebangkunya, kegiatan yang didapat, serta hal-hal yang menyenangkan lainnya.

Dengan demikian, otak anak akan menyerap hal-hal menyenangkan selama duduk di bangku sekolah. Hal ini akan menyadarkan sang buah hati, bahwa kegiatan belajar adalah kegiatan yang mengasyikkan. Tak ada salahnya Anda pun melakukan aktivitas layaknya seseorang yang tengah belajar, misalnya dengan membaca buku atau menulis cerpen. Anak akan lebih terpacu untuk mengikuti hal serupa. Selingilah proses belajar dengan mengajaknya berdiskusi tentang topik-topik menarik yang digemarinya.

Jangan ragu untuk memberikan pujian-pujian bila anak berhasil menjawab pertanyaan sederhana yang dilontarkan. Penghargaan, walaupun hanya berupa ucapan, dapat membangkitkan semangat belajar.

Minat belajar pada anak juga bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan benda-benda menarik dan mengasyikkan, misalnya stiker kecil bergambar. Gunakanlah area kosong yang dapat ditempeli stiker tersebut. Berikan sebuah stiker pada anak setelah selesai belajar untuk direkatkan di bidang yang disediakan. Semakin sering anak belajar, semakin cepat pula area tersebut penuh dengan gambar-gambar yang menarik. Anak akan semakin senang dengan gambar-gambar yang semakin meriah. Sudah barang tentu dengan sendirinya dia akan semakin giat mengajak orangtuanya untuk mendampingi belajar.

Sumber : harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar