Senin, 08 Oktober 2012

Karyawan Malas Harus Diapain?


 Dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak selamanya berhasil dengan baik. Target pekerjaan terkadang gagal dicapai bukan karena kita tidak kompeten, tetapi bisa jadi karena  ada salah satu rekan kerja yang malas. Ini tentu menyebalkan dan mempengaruhi performance kita senagai karyawan.


Melihat keadaan hal ini, sebaiknya atasan tidak boleh diam. Seorang anggota organisasi yang malas dapat menjadi "kanker" yang dapat menurunkan produktivitas karyawan  lainnya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini :

  1. Untuk mengembalikan semangat rekan kerja yang malas, atasan bisa memulai dengan memberikan teguran halus.
  2. Ajak karyawan yang malas tadi berbicara empat mati sesantai mungkin. Kalau perlu sambil ngopi di luar kantor. Ini untuk mengetahui mengapa ia tidak bersemangat bekerja. Jika ia merasa jenuh, sarankan untuk mengambil cuti beberapa hari dengan catatan pekerjaannya harus beres.
  3. Atasan juga bisa menunjukkan evaluasi kerja untuk rekan yang malas tadi. Katakan bahwa kemalasan bisa tercatat dalam penilaian karyawan. Catatan ini bisa menjadi alat bukti yang bisa merugikan kariernya. Sampaikan pula bahwa kemalasannya dikeluhkan  oleh karyawan lain dan menghambat progresivitas kinerja tim. Perlu diperhatikan, sampaikan hal ini tanpa terasa sebagai konfrontasi.
  4. Jika pekerjaan rekan yang malas tadi dipengaruhi perkembangan teknologi, seperti perangkat lunak pada komputer, usahakan penuhi apa yang menjadi kebutuhannya. Ada kalanya seorang karyawan menjadi malas karena peralatan kerja yang digunakan sudah kuno dan tidak mampu lagi membantu memenuhi tuntutan pekerjaan secara cepat.
  5. Sebagai atasan sebaiknya sesering mungkin hadir di kantor dan berkomunikasi dengan karyawan. Kecenderungan yang ada, waktu yang paling menyenangkan bagi karyawan adalah saat atasan tidak ada di kantor. Libatkan karyawan yang malas dalam diskusi suatu proyek dan mintalah untuk menyampaikan idenya.
  6. Atasan boleh saja ramah dan santai dalam menyikapi anggotanya. Namun untuk karyawan yang malas, atasan harus menunjukkan bahwa atasan tetaplah atasan. Berikan peraturan kerja yang membuat ia disiplin. Contohnya, menerapkan batas waktu untuk setiap pekerjaan berikut sanksinya. Jika karyawan tetap malas, beritahukan bahwa ia tidak dipertimbangkan untuk mendapat promosi jabatan.

Sumber : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar